Resep : Sekilas tentang bumbu woku
Kategori : Masakan Manado, pengetahuan umum, Sayuran dan bumbu khas Manado
Sekilas tentang bumbu woku
Bumbu Woku adalah nama salah satu racikan bumbu khas pada masakan Manado. Racikan bumbu yang cukup terkenal ini memang terdiri dari banyak komponen.
Mungkin sangking banyak komponennya dan ‘klop’ mengena di lidah, hingga membuat rasanya menjadi mantap. Penikmat masakan woku ini banyak loh. Tidak hanya terbatas pada orang Manado, tetapi sudah melebar di berbagai penjuru. Tetapi itu konsekwensinya, jika bumbu woku ini sudah ‘keluar’ Manado maka sudah banyak mengalami modifikasi. Disesuaikan dengan selera yang mengkonsumsinya.
Kapan hari saya iseng browsing tentang bumbu ini, banyak resep yang saya temui, komposisi bumbu ini malahan sudah ditambahkan lengkuas dan daun salam. Ahaa daun salam? Untuk informasinya, daun salam sangat jarang ditemui dalam masakan Manado asli. Bahkan pada ‘orang gunung’ (sebutan yang biasanya dipakai untuk penduduk Minahasa asli) sama sekali tidak mengenal daun salam dalam memasak masakan Manado. Tapi begitulah, bumbu woku yang sudah dimodifikasi, menyesuaikan selera penikmat. Hmm sah sah saja sih… karena mereka memasak kan untuk mereka dinikmati.
Mungkin sangking banyak komponennya dan ‘klop’ mengena di lidah, hingga membuat rasanya menjadi mantap. Penikmat masakan woku ini banyak loh. Tidak hanya terbatas pada orang Manado, tetapi sudah melebar di berbagai penjuru. Tetapi itu konsekwensinya, jika bumbu woku ini sudah ‘keluar’ Manado maka sudah banyak mengalami modifikasi. Disesuaikan dengan selera yang mengkonsumsinya.
Kapan hari saya iseng browsing tentang bumbu ini, banyak resep yang saya temui, komposisi bumbu ini malahan sudah ditambahkan lengkuas dan daun salam. Ahaa daun salam? Untuk informasinya, daun salam sangat jarang ditemui dalam masakan Manado asli. Bahkan pada ‘orang gunung’ (sebutan yang biasanya dipakai untuk penduduk Minahasa asli) sama sekali tidak mengenal daun salam dalam memasak masakan Manado. Tapi begitulah, bumbu woku yang sudah dimodifikasi, menyesuaikan selera penikmat. Hmm sah sah saja sih… karena mereka memasak kan untuk mereka dinikmati.
Sehubungan dengan ‘metamorfosis’nya bumbu woku ini, beberapa waktu yang lalu ada beberapa orang yang bertanya secara pribadi ke saya. Baik melalui BBM, FB dan bahkan ada yang mengontak saya langsung lewat blog ini untuk bertanya tentang bumbu woku. Rata rata mereka adalah para ibu ibu yang bersuamikan orang Manado asli. Intinya mereka bingung karena saat mereka memasak menu woku untuk suami mereka tapi suaminya kurang puas dengan hasil masakan mereka.
Nah untuk menjawab pertanyaan pertanyaan senada, saya menuliskan artikel ini sebagai sosialisai, seperti apakah bumbu woku yang asli. Perkara nanti akan disesuaikan menurut selera, semua kembali pada sang penikmat.. OK? Yuk simak.
Komponen Bumbu Woku
Bumbu woku, walaupun berasal dari Tanah Minahasa (Minahasa adalah nama suku orang Manado) tetapi tidak juga melulu sama pada berbagai daerah. Yaa namanya juga selera. Walaupun dalam suatu suku yang sama tetapi masih ada sedikit perbedaan pada sub sukunya. Namun secara ‘konsep’nya sih 99 % sama.
Pingin tau komponen bumbu woku asli? Ini dia ....
- Bawang putih (optional, banyak tempat di Manado tidak menggunakan bawang putih dalam racikan bumbu woku)
- Bawang merah
- Jahe
- Kunyit
- Kemiri
- Cabe
- Rampa rampa campur
Rampa rampa campur? Nah loh… Rampa rampa campur atau sama orang Mando sering disingkat dengan 'RRC' (bukan Republik Rakyat CIna loh) adalah sekelompok bumbu hijau+sereh yang sudah dikemas laksana 1 paket. Biasanya dikemas untuk ukuran sekali masak bagi keluarga kecil. Apa apa saja yang merupakan komponen rampa rampa campur (RRC)ini?
Komponen rampa rampa campur adalah sebagai berikut::
- Sereh
- Daun bawang
- Daun jeruk
- Daun kunyit
- Daun Pandan
- Kemangi
Untuk mengenal lebih dekat dengan rampa rampa campur ini, silahkan klik artikel tentang rampa rampa campur
Jadi, secara keseluruhannya bumbu woku terdiri dari:
- Bawang putih (optional, banyak tempat di Manado tidak menggunakan bawang putih dalam racikan bumbu woku)
- Bawang merah
- Jahe
- Kunyit
- Kemiri
- Cabe
- Sereh
- Daun bawang
- Daun jeruk
- Daun kunyit
- Daun Pandan
- Kemangi
Cukup banyak ya… J
Bumbu Woku ini sebetulnya merupakan bumbu inti dari banyak masakan Manado. Jadi walapun nama masakan bukan woku tetapi rata rata menggunakan sebagian besar dari racikan bumbu seperti yang disebutkan di atas, hanya saja ada 1 atau 2 bumbu yang tidak ikut di pakai.
Masakan non woku yang menggunakan sebagian besar bumbu woku
Yuk simak… masakan apa saja itu?
Bubur Manado.
Klik resep bubur Manado (Tinutuan) untuk melihat resepnya. Pada prinsipnya bubur Manado (Tinutuan)menggunakan sebagian besar bumbu woku. Yang tidak dipakai hanyalah bawang putih,jahe, kunyit, cabe, kemiri dan daun jeruk. Cabe disajikan secara terpisah dalam sambelnya. Bawang merah juga optional.
Tumis kangkung/bunga pepaya/daun pepaya
Klik resep tumis kangkung bunga pepayauntuk melihat resepnya. Sedangkan untuk melihat resep tumis daun pepaya lemak babi, silahkan resep tumis daun pepaya lemak babi . Yaa lagi lagi bumbunya sebagian besar ya tu itu saja. Hanya saja untuk kedua menu ini tidak memakai kemiri. Sedangkan untuk kunyit, ada sebagian daerah juga menggunakan kunyit untuk memasak menu ini.
Ikan kuah asam
Jika ingin melihat resepnya, silahkan klik resep ikan kuah asam. Untuk kunyit dan bawang putih, ada daerah daerah tertentu yang tidak menggunakannya.
Tinorangsak
Untuk lebih mengenal menu ini silahkan klik resep tinorangsak ayam. Tinorangsak menggunakan sebagian besar dari bumbu ini, hanya saja tidak menggunakan kemiri dan bawang putih.
Ikan Bakar
Ikan Bakar bumbu woku ini tidak terlalu ngetop. Menu ini biasanya dimasak oleh kaum pesisir pantai yang lazim dikenal dengan nama Kaum Borgo (penduduk Manado keturunan Portugis, Spanyol dan Belanda). Secara singkatnya, cara membuat menu ini adalah ikan di lumuri bumbu woku seperti yang tertera di atas dan kemudian dibakar. Ya, seperti yang saya katakan di atas, menu ini masih kurang ngetop. Saya sangat jarang menemukannya di resto resto Manado yang tersebar di berbagai tempat . Bahkan di resto yang ada di Manado sekalipun. Hm semoga suatu saat ada yang mensosialisasikan masakan ini.
Babi Tanah
Sayang saya belum bisa menuliskan resepnya karena saya belum punya fotonya. Hidangan khas penduduk daerah Tondano pante (wilayah pesisir pantai yang berbahasa daerah dengan bahasa Tondano seperti desa Seretan, Rerer, Kombi dan sebagainya) ini sekarang sudah menjadi hidangan langka. Jarang ditemui, karena masakan ini memang sangat mahal, karena merogoh kocek ber juta juta rupiah. Bagaimana tidak mahal, memasaknya harus babi utuh dengan cara masak khusus dan harus super sabar, selain itu juga memakan waktu semalaman.Tapi agar anda tidak penasaran dengan masakan ini, ini deh saya ceritakan secara singkat cara memasaknya. Intinya, 1 ekor babi utuh yang sudah dibumbui bumbu woku, diperam di dalam tanah, dimana didalam tanahnya diberi penyanggah. Kemudian lobangnya ditutupi dengan bambu. Dipermukaan tanah dibuatlah api dan apinya dibiarkan semalam. Hmm ribet, itu hanya garis besarnya saja. Hasil jadinya memang sangat enak. Daging babi menjadi sangat empuk hingga tulang tulangnya dengan bumbu yang sangat meresap.… Wow… mantap… Ntar deh kapan kapan jika saya diundang ke kondangan dan ada menu itu, akan saya bikinkan artikelnya..
Yaaaa kira kira seperti itulah pengenalan tentang bumbu woku ini. Semoga menginspirasi.
Enjoy and happy cooking
Gimana Kak? kayakanya gampang kan? yuk kita cobain Sekilas tentang bumbu woku buat orang-orang yang kita sayangi.
Oh ya, kalau menurut Kakak resep ini mudah dipraktekkan, jangan lupa bantu dishare ya..! biar Caca semangat update Blognya. Nantikan resep selanjutnya ya Kak!
EmoticonEmoticon